Film spotlight ini merupakan film yang diadaptasi dari kisah nyata. Menceritakan tim jurnalis dari The Boston Globe yang diberi tugas oleh editor baru mereka, Marty Baron, untuk menginvestigasi sebuah kasus pelecehan yang dilakukan oleh seorang pendeta, John Geoghan. Tim ini dibentuk untuk fokus pada investigasi kasus besar dan terdiri dari 4 orang. Tim ini semuanya berasal dari Boston dan dibesarkan dari keluarga katholik, berbeda dengan editor baru mereka yang berasal dari Miami dan bukan dari keluarga khatolik. Banyak konflik dan pertentangan yang terjadi di film ini, seperti fakta bahwa Uskup Besar Boston mengetahui kasus tersebut, tetapi tidak menggubrisnya. Awalnya, tim ini mewawancarai beberapa narasumber untuk mendapatkan data yang mereka perlukan. Akan tetapi, lama-kelamaan kasus ini menjadi semakin rumit karena ternyata jumlah pendeta yang diduga melakukan pelecehan seksual sebanyak 90 pendeta.
Dari
peristiwa ini bisa digambarkan bahwa seorang jurnalis harus bisa mencari data
seakurat dan sedetail mungkin tanpa celah sedikit pun. Seorang jurnalis harus
mampu mencari narasumber yang dapat dipercaya dan faktor pendukung lainnya,
sebab pernyataan narasumber tidaklah
sepenuhnya benar, tidak seperti media sekarang yang kurang kritis terhadap
peristiwa yang terjadi. Kesulitan yang dihadapi salah satunya
adalah saat Sacha menemui salah satu pendeta yang masuk ke dalam daftar
tersangka. Saat Sacha menemui pendeta tersebut di rumahnya, pendeta tersebut
malah mengakui perbuatannya, tetapi hal tersebut dikarenakan dirinya juga
korban. Namun, Sacha tidak bisa bertanya lebih dalam lagi karena dirinya diusir
oleh wanita yang tinggal di rumah tersebut. Hal ini memperlihatkan kepada kita
bahwa tidak mudah dalam menggali sebuah fakta. Film ini menggambarkan bahwa
sosok jurnalis adalah sosok yang berani menyuarakan kebenaran dan menolak
segala bentuk hal yang dapat merusak reputasi mereka sebagai jurnalis. Jadi,
kerja seorang jurnalis sangat berpengaruh penting terhadap keakuratan sebuah
berita.
Dalam
dunia jurnalisme sekarang, kita dapat melihat bahwa dalam membeberkan fakta
tidaklah mudah karena adanya para petinggi-petinggi yang menghambat jalannya berita
tersebut, begitu pula yang diperlihatkan oleh film Spotlight, apalagi kasus ini
merupakan hal yang sensitif karena berkaitan dengan agama. Namun, kegigihan mereka
sangatlah baik karena terus menyelidiki kasus tersebut sampai tuntas, sebab
pada zaman sekarang banyak kasus yang hilang begitu saja, seperti kasus korupsi
Bank Century di Indonesia. Kelalaian
pun tidak luput dari mereka karena ternyata kasus ini sempat dibahas sebelumnya,
tetapi mereka tidak menggubrisnya. Saat berita tersebut sudah selesai, banyak
pertentangan yang terjadi, ada yang ini agar berita tersebut langsung dicetak
dan ada pula yang ingin terus mencari data pendukung lainnya agar berita
tersebut nantinya tidak hilang begitu saja dan dapat menjadi pelajaran bagi
banyak orang. Berita ini menjadi headline di The Boston Globe, bahkan menjadi
berita yang terus diperbincangkan setelah peristiwa 11 September.
Film ini mengajarkan kepada para calon jurnalis dan jurnalis untuk bijaksana, bersabar, tidak gegabah, menahan keegoisan, dan mempunyai kerendahan hati dalam menyelesaikan sebuah kasus. Seorang jurnalis tidak boleh puas begitu saja karena seperti yang tercermin dalam film ini bahwa seorang jurnalis harus terus menggali cerita atau peristiwa yang sedang mereka angkat dan mencoba melihatnya dari segala sisi. Seorang calon jurnalis dapat melihat kerja nyata dari seorang jurnalis dari film ini. Salah satunya adalah kekompakkan tim karena tim yang kompak akan membuahkan hasil yang maksimal, seperti yang diraih oleh tim jurnalis tersebut, mereka akhirnya bisa menghasilkan sebuah berita yang sempurna dan memenangkan penghargaan pulitzer.
No comments:
Post a Comment