Sunday, November 13, 2016
MAJALAH TEMPO 'ASIAN AGRI' (INDEPTH REPORTING)
Nama Anggota :
1.
Adri Ani Eka Lestari 1414011312
2.
Amalia Kartika Larasati 14140110325
3.
Elma Adisya Indra 14140110266
4.
Meidiana Triani 14140110455
Analisis kasus
1.
Ringkasan dari laporan
Pemilik
persahaan Raja Garuda Mas, Sukanto Tanoto diduga telah melakukan manipulasi
pajak dan telah merugikan negara lebih dari satu triliuin rupiah. Dugaan ini
terjadi karena dokumen – dokumen yang diserahkan oleh bekas karyawan di Asian
Agri Grup (AAG), Vincentius Amin Sutanto. Ia merupakan Financial controler di
AAG yang sempat dilaporkan kepada polisi karena telah melakukan penggelapan
uang di perusahaan.
Karena
kejahatannya ia berusaha melarikan diri ke Singapura dengan membawa dokumen
serta informasi lengkap dan terperinci tentang laporan keuangan persahaan. Ia
menggunakan dokumen tersebut untuk mengancam pihak perusahaan. Tetapi akhirnya
Vincentius menyerahkan diri kepada pihak hukum dan menyerahkan dokumen tersebut
kepada pihak hukum. Data-data darinya telah diperiksa dengan seksama terutama
karena posisinya yang cukup tinggi dan data yang diberikan sangat lengkap dan
terperinci. Ia bahkan juga mengaku sangat terlibat dalam menyusun dan
melaksanakan rekayasa penggelapan pajak, hingga mempunyai akses pada dokumen
transaksi keuangan perusahaan. Wartawan tempo pun telah melakukan pelacakan dan
menghasilkan sejumlah konfirmasi kebenaran dari beberapa dokumen tersebut.
Selain
penggelapan pajak, terdapat juga dokumen lain yang menunjukkan aksi pembelian
aset sekelompok usaha ini yang telah disita BPPN. Hal ini berarti perusahaan tersebut
telah melakukan pelanggaran Undang-Undang Penyehatan Perbankan Nasional.
Tindakan ini termasuk dalam tindakan korupsi dan diduga merugikan negara
sekitar 8 triliun rupiah. Namun pihak perusahaan menyanggah tuduhan tersebut
dan mengatakan bahwa tuduhan tersebut adalah rekayasa dari Vincentius.
2.
Narasumber dan posisinya
a.
Vincentius Amin Sutanto, Mantan Group financial
controller di AAG (Asian Agri Group)
b.
Tjandra Putra, Kepala Divisi Legal RGM
c.
Hadi Susanto, Manajer Legal Asian Agri
d.
Sumber tanpa nama (bisa lebih dari satu)
e.
Mikael Marut, kuasa hukum Vincent
f.
Juru bicara KPK, Johan Budi S.P.
g.
Eddy Lukas, Direktur Asian Agri
h.
Mohamad Syahrial, mantan Deputi Kepala BPPN bidang
Asset Management Credit
i.
Emil Salim, Menteri Negara Lingkungan Hidup
j.
Semion Tarigan, Direktur Utama PT Inti Indosawit
k.
Pengacara eksternal Asian Agri (tanpa nama)
3.
Dokumen yang dipergunakan
NO
|
JENIS DOKUMEN
|
ISI DOKUMEN
|
KETERANGAN
|
1
|
Dokumen tertutup
|
Surat Perintah Transfer ke Bank Fortis (singapur) Dana US$ 3,1
Juta Dari rek. Asian Agri abadi Oils &Fats Ltd, ke Bank Panin Jakarta
|
Surat perintah ini fiktif, dibuat oleh Vincentius Amin Sutanto dengan
memalsukan beberapa tanda tangan petinggi perusahaan
|
2
|
Dokumen Tertutup
|
Slip setoran tunai ke Eddy Lukas(bank bumiputera) & Heryanto wisastra
(bank permata)
|
Dokumen ini fiktif
|
3
|
Dokumen Tertutup
|
Dokumen kepemilikan Asian Agri
|
------
|
4
|
Dokumen tertutup
|
Document Declaration Of Ultimeate beneficial ownership Treston
(surat kepemilikian perusahaan)
|
Kedua perusahaan ini dimiliki oleh Sukanto dan Istrinya Tinah Bingei
dan dua putrinya Imelda Tanoto dan Belinda Tanoto.
|
5
|
Dokumen tertutup
|
Declaration of trust Fitco
(surat kepemilikan perusahaan)
|
|
6
|
Dokumen tertutup
|
Catatan harian transaksi keuangan perusahaan
|
-----
|
7
|
Dokumen tertutup
|
Dokumen perencanaan pembayaran pajak perusahaan
|
-----
|
8
|
Dokumen tertutup
|
Biaya fiktif lengkap dengan Bon bon fiktifnya
|
Pengeluaran dikeluarkan untuk 11 anak perusahaan Asian Agri di Medan,
contoh, untuk pembuatan jalan,pembersihan rumput
|
9
|
Dokumen tertutup
|
Catatan Transaksi rekening HAREL di Bank Bali
|
Memuat catatan 16 kali pemasukkan pada bulan itu dengan total 92 milyar
|
Kebanyakan dokumen yang
dipakai adalah dokumen-dokumen transaksi fiktif berupa, pembuatan biaya fiktif
Transaksi Hedging aktif, dan transfer pricing ke perusahaan-perusahaan yang
dimiliki sukanto tanoto di luar negeri.
4.
Observasi yang dilakukan wartawan berkaitan waktu dan
tempat
a.
Empat hari kemudian setelah dihubungi oleh Vincentius
Amin Sutanto, pada 28 November 2006 pihak Tempo bertemu langsung dengan Vincent
di Singapura.
b.
Tempo mendatangi markas Raja Garuda Mas (RGM) di Jalan
Teluk Betung 31, Jakarta Pusat. Di sana terdapat tiga perusahaan induk RGM yang
menempati markas tersebut, yakni Asian Agri Group, PEC-Tech, dan Pacific Oil
& Gas. Lalu, Tempo juga mendatangi satu perusahaan yang diketahui memiliki
hubungan dengan RGM yaitu PT Asia Nusa Prima yang kebetulan bertempat di alamat
yang sama dengan markas RGM.
c.
Tempo melalui sumbernya melakukan observasi
perusahaan-perusahaan Asian Agri di Hongkong yang kemudian diketahui bahwa
perusahaan tersebut hanya paper company.
5.
Jenis laporan
Kasus kali
ini ditangani oleh tempo dengan melakukan indepth reporting. karena tempo
memaparkan mengapa hal ini bisa terjadi dan bagaimana kasus Asian Agri ini
penting untuk diberitakan. Laporan mendalam, karena dari pihak tempo sendiri,
mereka tidak terlalu banyak melakukan pencarian data, tidak banyak pergi ke
lokasi (yang biasanya berkaitan dengan kasus yang sedang diselidiki, seperti
kasus ayin), dan lebih banyak memaparkan data yang diberikan oleh Vincen.
Selain itu, mereka juga lebih memaparkan penjelasan dari pihak Asian Agri yang
mendatangi mereka.
Contoh Skrip TV [ Voice Over (VO) ]
PEMBANGUNAN
KALIJODO YANG BERADA DI DAERAH KELURAHAN ANGKE DAN PEJAGALAN TERUS DILAKUKAN//
LEBAR JALAN
KEPANDUAN 2 /YANG SEBELUMNYA HANYA 4 METER/ KINI DIEPRLUAS HINGGA 8 METER
SEPANJANG 700 METER//
KAWASAN YANG
MASUK KE DALAM JAKARTA BARAT DAN UTARA INI/ MULAI MEMPERLIHATKAN WAJAH YANG
BERBEDA//
KALI ANGKE YANG
BERADA DI BAGIAN BARAT/ LEBIH BERSIH
DARI SEBELUMNYA // BERBEDA DENGAN BAGIAN UTARA/KALI KERENDANG YANG TIDAK BANYAK
MENGALAMI PERUBAHAN//
DAERAH YANG
MEMBENTANG DI SISI TIMUR KANAL BANJIR BARAT INI/ AKAN DILENGKAPI DENGAN
FASILITAS/ AREA JOGGING/ AREA BERMAIN ANAK/ KIOS / MUSHOLLA / SKATE PARK/ SERTA
JALUR SEPEDA //
SEJUMLAH
PEKERJA PROYEK TERLIHAT MASIH SIBUK UNTUK MEMBUAT PONDASI/ MULAI DARI UNTUK
ALIRAN AIR/ SAMPAI PEMBUATAN SARANA DI KAWASAN KALIJODO// ALAT BERAT JUGA MASIH
MENGHIASI KAWASAN INI//
SETELAH
SEBULAN MASA PEMBANGUNAN/ KAWASAN YANG
MEMILI LUAS 4 HEKTAR INI/DIPREDIKSI AKAN SELESAI PADA AKHIR TAHUN 2016///
Subscribe to:
Posts (Atom)